Selasa, 01 Maret 2011

PENGARUH KEKERINGAN TERHADAP KETAHAN PANGAN


Kekeringan adalah dampak dari fenomena alam yang selalu terjadi setiap tahun dan produksi pertanian merupakan produk yang paling besar terkena dampaknya. Untuk itu perlu penanganan dampak kekeringan yang dilakukan secara teratur melalui lintas sektor. 

Ketersediaan pangan tidak hanya bersumber dari produksi dalam negeri tetapi dapat berasal dari stok yang ada maupun dari masukan termasuk impor. Dengan demikian, dampak kekeringan tidak besar pengaruhnya terhadap tingkat kesediaan pangan. Kejadian kekeringan ini belum mengindikasikan terjadinya kerawanan pangan ataupun ditingkat yang lebih kecil.

Bagi petani sebagai individu yang mengelolah usaha tani dan menjadikannya sumber kehidupan, maka kejadian kekeringan merupakan beban yang cukup berat ditengah-tengah rendahnya nilai tukar produksi pertanian yang masih mencolok. 

Pada daerah-daerah swasembada beras, seperti pada daerah jawa pada umumnya melakukan tindakan antisipasi kerawanan pangan dan kelaparan yang memang harus mutlak untuk segera dilakukan.
DINA RAHMA PUTRI
IX.1

FUNGSI PENYERAPAN OTAK


Kita dapat menyerap informasi jauh lebih cepat dan efektif ketika otak kita dalam keadaan yang waspada dan rileks. Inilah keadaan yang sering dicapai dengan beberapa cara seperti mendengarkan musik yang menyenangkan.

Namun, musik atau tidak,logikanya sangatlah sederhana. Mustahil jika mendengar radio sambil menyetel  4 stasiun sekaligus. Begitu pila dengan belajar. Seperti mesin-mesin kompleks yang lain, otak membutuhkan energi. Pada dasarnya dari makanan. Jika pada orang dewasa otak hanya mengambil 2% dari berat total, tetapi otak menggunakan sekitar 20% energi yang kita hasilkan. Jika makanan kita berenergi rendah, maka otak tidak dapat bekerja dengan baik.

Otak membutuhkan banyak glukosa. Inilah sebabnya buah dan sayuran sangat penting karena mereka kaya glukosa. Otak juga memilki cara unik dalam mengirim pesan melalui milyaran sel dan seluruh tubuh bagian lain. Otak juga memerlukan pasokan  gizi lain secara terus menerus. Diantaranya adalah natrium dan kalium.

Secara mudah, kurangnya pemasukan kalium akan berakibat mengurangi arus listrik didalam otak, sehingga jumlah informasi yang dapat diterima oleh otak berkurang. Kurangnya pemasukan kalium secara drastis akan menimbulkan resiko terjadinya mual, muntah, mengantuk dan pingsan. Semuanya dapat menjadi gejala mekanisme penyerapan otak  yang menjadi tidak berfungsi.

Dina Rahma Putri
IX.1